okter Arianto Jonosewojo SpPD tak menyangka manfaat esktrak klorofil untuk menurunan berat badan. “Yang saya tahu, ekstrak klorofil ini bagus untuk proses oksigenasi,” papar Kepala Poliklinik Obat Tradisional Indonesia (OTI) RSU dr Soetomo Surabaya itu. Maksudnya, konsumsi ekstrak klorofil meningkatkan jumlah oksigen dalam tubuh. Prosesnya sama dengan fotosintesis pada tumbuhan. Sinar matahari mengubah zat hijau daun(klorofil) menjadi oksigen. Zat itulah yang mengikat karbondioksida di sekitarnya. Dengan begitu, udara menjadi bersih.
“Banyaknya oksigen juga membuat tubuh jadi ‘bersih’. Sehingga, mempercepat pembentukan jaringan sel baru.” jelas spesialis penyakit dalam itu. Bila dalam tubuh terdapat luka ataupembengkakan, bisa segera sembuh. Tentu, bila rajin mengonsumsi ekstrak klorofil tersebut. Selain itu, ekstrak klorofil yang didapat dari tanaman Alfaalfa (medicago sativa) tersebut berguna sebagai detoksifikasi racun yang masuk ke tubuh manusia. Baik itu melalui polusi air, udara, maupun makanan (pengawet makanan, boraks. formalin). Juga regulator untuk menyeimbangkan pH (tingkat keasaman) tubuh, sistem imunitas, dan menormalkan tekanan darah.
Lebih lanjut, Arijanto mengatakan, apa pun jenis diet yang diterapkan, sebaiknya jangan berlebihan atau terlalu ketat. Maksimal, dalam, sepekan, berat badan turun satu kilogram. Dalam sebulan, berarti turun maksimal empat kilogram. “Bila berat badan turun dari batas tersebut, fungsi organ lain tak berjalan dengan baik,” jelasnya.
Buang air besar terlampau sering berisiko dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Padahal, cairan dan elektrolit sangat penting. Salah satunya berfungsi sebagai transportasi makanan dan zat-zat penting lain. “Itu yang membuat tubuh jadi lemas, loyo, dan tak bergairah,” papar Arijanto.
Hal lainnya, penurunan berat badan berlebihan membuat kulit menjadi keriput. Sebab, kulit tak sempat beradaptasi dengan perubahan berat badan secara drastis. “Elastisitas kulit berkurang. Ini membuat orang tersebut tampak lebih tua,” ujarnya.
Dia menegaskan, penurunan berat badan secara drastis berpotensi menimbulkan efek yoyo. Yakni, berat badan kembali naik secepat ketika turun. “Bahkan, mungkin kenaikannya lebih banyak daripada sebelum mengalami penurunan berat badan,” papar Arijanto.
Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya diimbangi olahraga. Menurut pakar tanaman tradisional itu, cara tersebut lebih efektif daripada hanya konsumsi obat atau badan makanan/minuman tertentu. “Olahraga teratur bisa membakar kalori. Cara ini lebih aman dan menyehatkan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar